Dalam upaya peningkatan ekonomi hijau di Indonesia, diperlukan inovasi dan teknologi hijau di sektor industri untuk pengelolaan lingkungan hijau. Para pelaku industri, akademisi dan praktisi dituntut untuk berusaha secara aktif dan bijak dalam menggunakan sumber daya dan teknologi yang ramah lingkungan sehingga menciptakan efektivitas dan efisiensi bagi keberlanjutan usaha industri. Adanya sinergisme antara industri dan pemerintah diperlukan dalam mewujudkan teknologi hijau dan ekonomi hijau di Indonesia. Pemerintah bertekad mendorong pengoptimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), teknologi tepat guna, peningkatan nilai tambah dan hirilisasi, dan substitusi import terhadap penerapan produk industri manufaktur di Indonesia. Berdasarkan Program Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu mewujudkan transformasi ekonomi yang mampu membawa Indonsesia keluar dari middle income trap country pada 2045, mengurangi defisit neraca perdagangan dan memacu pertumbuhan industri nasional yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam negeri. Maka dari itu, perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam menghasilkan invensi dan inovasi serta publikasi ilmiah melalui kegiatan pertemuan ilmiah salah satunya adalah melalui kegiatan Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV) ke-6 tahun 2020 dengan tema “Percepatan Inovasi Teknologi Hijau Dan Ekonomi Hijau Dalam Pembangunan Industri Berkelanjutan”.
Indonesian Society of Applied Science (ISAS) sebagai perkumpulan Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri se-Indonesia dalam lindungan Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia memandang perlu untuk bersinergi dan menyatukan potensi agar semua program bidang penelitian dan pengabdian masyarakat Politeknik dapat berjalan lancar, efektif, efisien dengan luaran yang berkualitas sesuai dengan tuntutan Ristek/BRIN, di antaranya adalah dalam penyelenggaraan “Seminar Nasional Bersama”.